Dampak GIBOL Bagi Para Pejabat

Para Pejabat Nonton Bola, Undangan Komisi C Disepelekan
* Akhirnya Dilaporkan Wali Kota

KEDIRI-RADAR Merasa dilecehkan karena undagan Komisi C kepada para pejabat dikalahkan dengan pertandingan Persik Vs Sydney FC Komisi C DPRD Kota Kediri meminta Walikota untuk menegur lima kepala dinas yang dianggap membangkang dan tidak menghargai lembaga dewan.
Juru bicara Komisi C DPRD Kota Kediri Ahmad Tsalis mengatakan, sikap lima kepala dinas yang tidak menghadiri rapat kerja dengan agenda membahas pembangunan ruang cuci / loundry RSUD Gambiran bantuan dari Pemerintah Pusat dianggap keterlaluan. Sebab hal itu menyangkut kepentingan masyarakat banyak dan tidak bisa ditunda lagi.
“Masak lima kepala dinas tidak ada yang hadir, semuanya mewakilkan kepada stafnya. Padahal rapat ini sudah diagendakan sejak lama dan mereka tahu,” kata Tsalis kepada wartawan, Kamis (12/4).
Kelima kepala dinas tersebut adalah Bambang Basuki Hanugerah (Kepala Bappeko), Bambang Sumaryono (Kepala Bawasda/ Ketua Panpel Persik), dr Endang Wahyu Laksmiwati MARS (Direktur RSUD Gambiran), Ir Widodo (Kepala Dinas Pekerjaan Umum), dan Drs Soeprapto (Kepala Bagian Keuangan).
“Kalau terus-terusan ditunda seperti ini, bantuan itu bisa ditarik kembali oleh pemerintah pusat. Padahal RS sendiri selama ini mengaku kesulitan membeli alat itu,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi C Antonius Rahman. Bahkan akibat sikap kepala dinas tersebut, Komisi C akan melaporkan kepada Walikota Kediri HA Maschut untuk menindak dan menegur mereka,” Ini jelas tidak menghargai kita maka kita minta kepada Walikota untuk menegur mereka,” kata Rahman yang juga mantan Ketua DPRD Periode 1999-2004. (aro)

Roda Pemerintahan Terhenti 90 Menit

SEMENTARA ITU – Euforia menyaksikan pertandingan Persik versus Sydney FC dirasakan di Kota Kediri. Bahkan roda pemerintahan Kota Kediri seperti ”terhenti” selama 90 menit.
Ratusan pasang mata pelayan masyarakat yang berkantor di Jl Basuki Rahmat Kota Kediri itu, terpana menyaksikan siaran langsung dari televisi swasta saat Persik Kediri menjamu Australia di Stadion Manahan Solo Kamis siang (12/4).
Beruntung terhentinya roda pemerintahan dibayar kemenangan Macan Putih dengan yang cukup mengejutkan 2:1. Tak ayal, senyum lebar menghiasi setiap bibir PNS yang berkantor di Balai Kota Kediri. Euforia dimulai sekitar pukul 10.30 B atau sesaat sebelum kick off Persik versus Sydney FC.
Ratusan PNS Kota Kediri dimobilisasi untu berkumpul menyaksikan Persik di depan layar kaya. Sehingga dengan santainya, para PNS bisa menyaksikan pertandingan tanpa dibebani rutinitas melayani masyarakat.
Tercatat mereka yang ”menghentikan” aktivitas selama 90 menit, adalah mereka yang berkantor di Bagian Kesra, Bagian Keuangan, Bagian Humas, Bagian Pembangunan, Bagian Kepegawaian, Badan Perencanaan Pembangunan Kota Kediri (Bappeko), Unit Pelaksana Teknis Dinas Perizinan Terpadu.
Pada kantor yang melayani perizinan tidak tampak melayani warga. Sejak pagi, kantor yang menjadi ujung tombak Pemkot Kediri dalam melayani warga, terlihat sepi. Bahkan ruangan kantor perizinan digunakan sebagai tempat numpang nonton para tukang becak. ”Saya hanya menumpang nonton di kantor perizinan,” ungkap seorang tukang becak.
Setiap ruangan rata-rata berjumlah 10 sampai 15 orang. Mereka berkumpul sejak pukul 10.30 hingga pukul 12.00 , sambil bersoraksorai di depan televisi. Balai Kota Kediri semakin bergemuruh saat Persik berhasil memasukkan gol pertama. Suara teriakan pria dan wanita semakin tak terkendali ketika gawang Persik yang dijaga Kurnia Sandi terancam.
Suasana itu, semakin memuncak setelah striker Persik Budi Sudarsono melesakkan gol kedua ke kandang Sidney FC, sekaligus penentu kemenangan Macan Putih. ”Sebelumnya kami kecewa karena pertandingan ditunda Rabu kemarin. Padahal kami sudah berada di Solo untuk menyaksikan pertandingan Persik melawan Sidney FC,” ungkap Arif Andi W, Koordinator Persikmania Korwil Balai Kota Kediri. (aro)

Pecahkan Dua Rekor MURI Dalam Dua Hari

Pemkot Kediri Pecahkan Dua Rekor MURI
* Senam Massal 1128 Ibu Hamil, 14 Ribu Pelajar Minum Obat Cacing Massal

KEDIRI-RADAR- Dalam waktu dua hari berturut-turut Pemerintah Kota Kediri akan memecahkan Musium Rekor Indonesia (MURI) dalam rangka menyambut Hari Kartini. Yakni Rekor Senam Ibu Hamil yang akan diikuti oleh 1128 ibu hamil se-Kota Kediri (Minggu 15/4) dan minum obat cacing yang akan diikuti 14 Ribu pelajar se-Kota Kediri ( Sabtu 14/4).
Menurut Kepala Bagian Humas Pemkot Kediri Ir Haris Candra Purnama kegiatan ini akan dilakukan terpusat di Stadion Brawijaya Kediri selama dua hari,” Acara ini akan dimulai pada (Sabtu 14/4 hingga Minggu 15/4),” tukas Haris.
Ditambahkan Haris untuk mengumpulkan 1128 ibu hamil sesuai tahun hari jadi Kota Kediri yang jatuh pada 27 Juli mendatang bukanlah hal sulit,” Dari pengalaman sebelumnya kita pernah juga memecahkan Rekor MURI yakni mengumpulkan 1124 ibu menyusui dan menyusui bareng maka menemukan 1128 ibu hamil hampir sama tingkat kesulitanya.Dan Alhamdulillah semua dapat terpenuhi berkat kerjasama dengan semua pihak salah satunya lewat media cetak dan elektronik,”ujar Haris.
Sedangkan untuk minum obat cacing massal pihaknya hanya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dengan menggerakkan seluruh siswanya,” Untuk memobilisasi para pelajar bukanlah hal sulitkita buat surat tembusan kepada kepala sekolah baik negeri maupun swasta masalah tersebut dapat terpenuhi,” jelas Haris. (aro)

Libas Sydney FC

Ruarr.. Biasa Persik Kalahkan Sydney FC

SOLO- Terbersit kekuatiran akan kalah dengan Sydney FC, di luar dugaan, tim Macan Putih Persik Kediri akhirnya mampu menundukkan tim kesebesalasan Negeri Kanguru Australia itu dengan skor 2-1 dalam dalam lanjutan pertandingan Liga Champion Asia Grup E di Stadion Manahan Solo, Kamis siang (12/4)
Meski sempat didera kepanikan akibat serangan mendadak dari pemain Sydney FC Corica di menit ke-8 hingga berbuah gol ke gawang Kurnia Sandi di awal babak pertama, Dinielo dkk mampu mengejar ketinggalan tersebut.
Gol pertama dan terakhir pemain Sidney FC tersebut tercipta setelah pemain depan Sidney lolos dari jebakan offside yang dikawal Aris Indarto.
Kesempatan itu tidak disia-siakan pemain Sydney yang langsung mengangkat bola ke tengah dan disambut tendangan keras ke arah gawang yang dikawal Kurnia Sandy.
Ketinggalan satu gol tidak membuat pemain Persik berkecil hati. Dengan tetap mempertahankan emosi dan tempo permainan, anak asuh Daniel Rukito ini mampu menekan balik wilayah pertahanan Sidney FC.
Upaya itu tak sia-sia ketika pemain depan Persik, Aris Budi Prasetyo mendapat umpan dari Erol Iba yang disambut dengan tandukan keras ke gawang Sidney di menit ke-24 hingga menyamakan kedudukan antara kedua belah tim 1 : 1. Kedudukan imbang 1-1 tersebut tidak berubah hingga turun minum.
Memasuki babak kedua pola permainan keras dan menyerang tetap dijalankan anak asuh Daniel Rukito. Permainan keras dan didukung cuaca panas dan menyiksa pemain Australia, apalagi pemain Sydney FC ada sedikit ketakutan dengan medan Stadion Manahan yang agak keras hingga membuat mereka takut cidera.
Kesempatan tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh Budi Sudarsono yang baru masuk di menit 64 babak kedua. Tepat 5 menit setelah ia masuk umpan Ronald Fagundez ke arah Budi Sudarsono yang disambut dengan sontekan akhirnya bersarang di pojok kanan gawang Sidney FC di menit 69. Hingga merubah kedudukan menjadi 2 : 1.
Kedudukan itu berakhir hingga peluit panjang ditiup wasit. Dengan hasil ini, Persik berhasil mengumpulkan 6 poin dari enam pertandingan yang dilakoni. Menanggapi kemenangan ini Ketua Umum Persik Kediri Drs HA Maschut yang menunggui di Solo sejak Rabu mengaku sangat puas,” Inilah yang kita harapkan, Persik bias mengukir sejarah mengalahkan lawan-lawannya yang levelnya bukan lagi Indonesia tapi Asia,” kata Maschut Bangga.
Seperti diberitakan sebelumnya pertandingan antara Persik Kediri dan Sydney FC di Stadion Manahan Solo pada Rabu sore (11/4) sempat tertunda lantaran lapangan dipenuhi air hujan. Hujan yang mulai turun di Kota Surakarta sejak pukul 14.00 baru reda sekitar pukul 16.00. Meski berbagai upaya telah dilakukan antara lain disedot oleh peralatan PMK namun air tak bisa juga disingkirkan, karena jeleknya drainase stadion (***)