Buka Bukaan Soal UNAS

Kakandepag Kediri Blak-Blakan Soal Bocornya UNAS di Kota
Kediri
 


KEDIRI-RADAR- Ujian Nasional (Unas) tingkat SMA yang selesai beberapa hari lalu di Kota Kediri menyisakan pertanyaan tentang kebocoran soal. Kantor Departemen Agama (Depag) Kota Kediri, menemukan sejumlah kebocoran soal-soal Ujian Nasional (Unas) SMA di daerah itu. Tidak hanya itu praktek jual beli lembar jawaban sempat menjadi isu tidak sedap di dunia pendidikan Kota Kediri“Beberapa pengawas dari kami banyak yang melaporkan adanya kebocoran di sejumlah sekolah SMA,” kata Kepala Kantor Depag Kota Kediri Nur Cholis di Kediri, Jumat (27/4). Menurut Nur Kholis, kebocoran itu bukan hanya sebatas isu, tapi sudah terjadi di depan mata para guru dan pengawas. “Pengawas kami melihat sendiri, ada beberapa siswa SMA 3 yang diberikan contekan oleh para guru mereka di toilet sebelum masuk kelas,” ujarnya mengungkapkan. Namun para guru dari kalangan Depag, lanjut dia, tidak berani memberikan peringatan atau teguran keras lantaran merasa takut dengan pihak sekolah tersebut. Apalagi Nur Cholis menilai Disdik Kota Kediri tidak fair dalam bekerjasama sistem silang pengawasan Unas. “Jumlah kami yang sangat terbatas hanya diplot di tempat-tempat tertentu, sementara masih banyak sekolah lain yang tidak bisa diawasi oleh tenaga dari Depag,” ujarnya. Oleh sebab itu, dia mengaku tidak heran jika sebelumnya terjadi kebocoran Unas di SMA Petra Kota
Kediri. Modus yang dilakukan di SMA Petra sama dengan di SMA Negeri 3, sejumlah murid diberikan contekan di toilet sebelum masuk ruang kelas untuk mengerjakan soal-soal Unas.
Namun hal itu dibantah Kepala Sekolah SMA Petra Kota Kediri Kristanti Suroso saat dikonfrimasi melalui Kabag Tata Usaha Eni Kurnia. Menurut dia, pengawas Unas di SMA
Petra dilakukan oleh beberapa orang guru dari SMA Negeri 3 Kediri sehingga kecil kemungkinan guru pengajar SMA Petra memberikan bocoran jawaban.
Anehnya atas keterangan yang blak-blakan oleh Kakandepag itu Kepala Disdik Kota Kediri Drs H Maki Ali  M Si malah untuk menyampaikan temuannya itu kepadanya.“Jangan hanya bisa ngomong kepada wartawan, tapi sampaikan kepada kami. Siapa yang melakukan itu, pasti akan kami tindak,” ujarnya dengan nada tinggi. Bahkan dia berjanji akan melaporkan petugas pengawas atau guru sekolahan yang melakukan pelanggaran itu kepada pihak kepolisian. “Kami juga tidak segan-segan memecatnya karena perbuatan itu tergolong pelanggaran berat,” katanya menegaskan. Sementara itu Kapolresta Kediri AKBP Putu Jayan Danu Putra dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Isbari menyatakan pihaknya belum mendapatkan laporan adanya kebocoran tersebut,” Jika memang ada maka kita akan tindaklanjuti karena ini merupakan pelanggaran,” kata Isbari. (aro)