Iri Dengan Akses Jalan Rumah Bupati di Aspal, Warga Tanami Jalan Dengan Pohon Pisang
KEDIRI-RADAR- Merasa gerah dengan ketidakadilan yang diterima, puluhan warga Desa Tegalan Kecamatan Kandat Kediri,Sabtu dini hari (31/3) melakukan aksi menanam pisang di jalan desanya yang masih makadam sejauh satu setengah kilometer.
Aksi warga ini dipicu dengan akses jalan menuju rumah Bupati Kediri Ir H Sutrisno yang hanya berjarak beberapa meter ternyata sudah diaspal korea. Sementara jalan makadam yang kini ditanami pisang oleh puluhan warga belum juga diaspal, meski sejak tiga tahun lalu warga telah melunasi pembayaran pengaspalan jalan.
” Jalan menuju rumah bupati itu justru warga pembayarannya belakangan lunasnya, tapi kenapa justru itu yang malah didahulukan pengaspalannya. Sementara jalan kami yang hanya berjarak beberapa meter dari jalan menuju rumah bupati dan telah melunasi sejak tiga tahun lalu malah belum diaspal. Padahal panitia pengaspalan desa waktu miminta kami uang untuk pengaspalan katanya tiga bulan setelah pembayaran akan segera diaspal” kata Budi salah seorang warga Tegalan pada RADAR Surabaya, Sabtu dini hari (31/3).
Asroi Ketua RT setempat juga membenarkan aksi warga ini sebagai bentuk protes yang telah dirapatkan terlebih dahulu,” Pokoknya warga sepakat menutup jalan dengan menami pohon pisang sepanjang jalan yakni 1,5 kilometer, sebab hingga sekarang jalan kami belum diaspal. Sebab selama ini warga telah membayar per KK antara Rp85 ribu hingga Rp500 ribu,” katanya.
Penutupan jalan dengan aksi menanam pohon pisang ini tentu saja menutup akses masuk kendaraan roda empat masuk dan jalan tersebut hanya bisa diakses oleh kendaraan roda dua.
Mat Tiru Kepala Dusun Desa Tegalan saat dikonfirmasi RADAR Surabaya di tengah aksi warga menanam pohon pisang memaklumi apa yang dilakukan warganya dengan aksi protes menanam pohon pisang di tengah jalan.
” Saya memaklumi itu, namun yang jelas tidak secepat itu keinginan warga bisa terlaksana. Sebab hasil urunan warga masih belum cukup untuk pengaspalan jalan, intinya masih menugggu kas desa terkumpul dulu baru kita lakukan pengaspalan. Disamping itu kita juga masih menunggu anggaran dari Pemkab Kediri,” katanya.
Sementara itu disoal terkait pengaspalan jalan yang didahulukan menuju rumah Bupati Ir H Sutrisno Mat Tiru mengaku tidak tahu menahu tentang hal itu,” Ya mungkin karena yang bersangkutan punya kekuasaan mendahulukan jalan menuju rumahnya, sebab bisa memerintahkan langsung kepada anak buahnya. Sementara kita kan tidak bisa melakukan hal itu,” tambahnya. (aro)