Warga Tegalan Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Iri Dengan Akses Jalan Rumah Bupati di Aspal, Warga Tanami Jalan Dengan Pohon Pisang

KEDIRI-RADAR- Merasa gerah dengan ketidakadilan yang diterima, puluhan warga Desa Tegalan Kecamatan Kandat Kediri,Sabtu dini hari (31/3) melakukan aksi menanam pisang di jalan desanya yang masih makadam sejauh satu setengah kilometer.
Aksi warga ini dipicu dengan akses jalan menuju rumah Bupati Kediri Ir H Sutrisno yang hanya berjarak beberapa meter ternyata sudah diaspal korea. Sementara jalan makadam yang kini ditanami pisang oleh puluhan warga belum juga diaspal, meski sejak tiga tahun lalu warga telah melunasi pembayaran pengaspalan jalan.
” Jalan menuju rumah bupati itu justru warga pembayarannya belakangan lunasnya, tapi kenapa justru itu yang malah didahulukan pengaspalannya. Sementara jalan kami yang hanya berjarak beberapa meter dari jalan menuju rumah bupati dan telah melunasi sejak tiga tahun lalu malah belum diaspal. Padahal panitia pengaspalan desa waktu miminta kami uang untuk pengaspalan katanya tiga bulan setelah pembayaran akan segera diaspal” kata Budi salah seorang warga Tegalan pada RADAR Surabaya, Sabtu dini hari (31/3).
Asroi Ketua RT setempat juga membenarkan aksi warga ini sebagai bentuk protes yang telah dirapatkan terlebih dahulu,” Pokoknya warga sepakat menutup jalan dengan menami pohon pisang sepanjang jalan yakni 1,5 kilometer, sebab hingga sekarang jalan kami belum diaspal. Sebab selama ini warga telah membayar per KK antara Rp85 ribu hingga Rp500 ribu,” katanya.
Penutupan jalan dengan aksi menanam pohon pisang ini tentu saja menutup akses masuk kendaraan roda empat masuk dan jalan tersebut hanya bisa diakses oleh kendaraan roda dua.
Mat Tiru Kepala Dusun Desa Tegalan saat dikonfirmasi RADAR Surabaya di tengah aksi warga menanam pohon pisang memaklumi apa yang dilakukan warganya dengan aksi protes menanam pohon pisang di tengah jalan.
” Saya memaklumi itu, namun yang jelas tidak secepat itu keinginan warga bisa terlaksana. Sebab hasil urunan warga masih belum cukup untuk pengaspalan jalan, intinya masih menugggu kas desa terkumpul dulu baru kita lakukan pengaspalan. Disamping itu kita juga masih menunggu anggaran dari Pemkab Kediri,” katanya.
Sementara itu disoal terkait pengaspalan jalan yang didahulukan menuju rumah Bupati Ir H Sutrisno Mat Tiru mengaku tidak tahu menahu tentang hal itu,” Ya mungkin karena yang bersangkutan punya kekuasaan mendahulukan jalan menuju rumahnya, sebab bisa memerintahkan langsung kepada anak buahnya. Sementara kita kan tidak bisa melakukan hal itu,” tambahnya. (aro)

Aksi Perobekan Muscab Demokrat

Muscab Demokrat Diwarnai Perobekan Undangan

KEDIRI-RADAR Seperti yang diduga sebelumnya Musyawarah Cabang ke-I Partai Demokrat Kota Kediri ricuh. Jumat pagi ketika undangan mulai memasuki arena muscab di Hotel Insumo Kota Kediri terjadi insiden perobekan undangan terhadap mantan Ketua PAC Mojoroto Yosep Trio Reviono karena mengajak serta massa untuk melakukan orasi di arena Muscab, Jumat (30/3).
Tanpa basa-basi Ketua PAC Kecamatan Pesantren Bambang Wijanarko yang juga panitia langsung merobek undangan yang dibawa Yosep. Kontan kejadian tersebut membuat marah Yosep marah dan mencoba meringsek masuk, namun karena penjagaan ketat Yosep akhirnya meninggalkan arena dan melakukan orasi di depan hotel yang berada di Jl Urip Sumoharjo Kota Kediri itu.
“ Kalau begini caranya saya menyatakan keluar dari Partai Demokrat bersama anggota yang lain. Jelas partai ini dipenuhi oleh orang-orang yang tidak mengerti demokrasi,” kata Yosep sambil meninggalkan arena muscab.
Meski diluar ricuh namun Muscab PD yang dibuka oleh Wali Kota Kediri Drs HA Maschut itu berlangsung khidmat. Sedikitnya ada lima pasangan yang bakal maju untuk memperebutkan kursi ketua.
Kelima pasangan tersebut antara lain H Slamet (Ketua)- Sofiaji Mardjoko (Sekretaris), Yudi Prahoro (Ketua) – Yudi Ayubkhan (Sekretaris), Santoso (Ketua) – FX Sudriyanto (Sekretaris), Ir Yoyok Rama Triasa (Ketua) – Indus Al Fathoni (Sekretaris) dan yang terakhir Dra Nur Aida (Ketua) – Lilik Purwanti (Sekretaris). (aro)

Bencana Alam

Plengsengan Sungai Bruno Longsor 50 Meter, 1 Rumah Amblas
* Sungai Brantas Siaga Hijau

KEDIRI-RADAR Akibat banjir bandang yang terjadi di Sungai Bruno aliran dari Gunung Wilis mengakibatkan plengsengan sungai ambrol sepanjang 50 meter. Dalam kejadian tersebut salah satu rumah warga jadi korban yakni rumah Zaenal Fanani (38) warga Desa Tambibendo Kecamatan Mojo Kediri amblas.
Menurut keterangan Zaenal yang juga satu-satunya rumah yang ada di sepanjang 50 meter daerah plengsengan kejadian tersebut terjadi pada Kamis malam (29/3) sekitar pukul 19.00.
“ Ketika ada suara gemuruh saya yang pada waktu itu lagi bersama keluarga langsung melihat ke belakang rumah. Ternyata air sudah memasuki dapur dan beberapa menit kemudian terdengar suara gemuruh yakni plengsengan setingga 4 meter ambrol sepanjang 50 meter, dapur dan sumur belakang rumah saya juga ikut terbawa arus termasuk sebagian rumah,” kata Zaenal pada wartawan, Jumat (30/3).
Karena takut rumahnya terbawa arus sungai, Zaenal dibantu istri dan anak-anaknya menyelamatkan barang-barang yang bisa dibawa agak menjauh dari sungai,” rumah saya tinggalkan, barang-barang yang bisa saya selamatkan saya bawa semua ke rumah mertua yang tak jauh dari rumah saya,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tindakan dari Pemkab Kediri terkait ambrolnya plengsengan Sungai Bruno. Hanya keterangan Zaenal Kepala Wilayah Kecamatan Mojo Ma’roefin S Sos melihat sebentar kemudian pergi lagi.
Sementara itu aliran Sungai Brantas yang melewati jalur Kediri mulai Kamis malam menurut M Kholil Petugas Banjir Pos Bandar Dinas Pengairan Kota kediri mengalami peningkatan.
Elevasi muka air atau tinggi jagaan (freeboard) pada Kamis malam (29/3) sekitar pukul 22.00 mencapai 4.10 cm dan hal itu membuat warga Kota Kediri ramai-ramai melihat tontonan yang jarang terjadi di sepanjang musim meski hal tersebut membahayakan. Air turun beberapa inci hingga pukul 24.00 yakni elevasi mencapai 4.06 cm
Pada Jumat pagi (30/3) sekitar pukul 08.00 elevasi air Sungai Brantas akhirnya turun hingga 3.85. Menurut Wahyu Dutonoto Kepala Bagian Humas dan Hukum Perum Jasa Tirta I yang membawahi wilayah Sungai Kali Brantas beserta 39 anak sungainya dan Sungai Bengawan Solo beserta 25 anak sungainya kejadian tersebut dapat dikategorikan siaga hijau.
“ Ini belum membahayakan karena curah hujan di wilayah Kediri memang sedang tinggi dan mengakibatkan peningkatan debit air. Namun itu semua bisa dikendalikan, apalagi di Kediri ada Bendungan Gerak Waru Turi dan ketika memasuki wilayah Surabaya masih ada Bendungan Lengkong, jadi masyarakat tidak perlu kuatir,” kata Wahyu pada Radar Surabaya. (aro)

Pejabat Mumet Mikir Rizqi KDI

Pejabat Pemkot Kediri “Mumet” Mikir Rizqi KDI

KEDIRI-RADAR- Seluruh pejabat Pemerintah Kota Kediri, Selasa (27/3) siang mengadakan rapat mendadak terkait dukungan kepada salah kontestan ajang pencarian bakat yang digelar oleh salah satu televisi swasta yang getol dengan kelangsungan musik dangdut di Indonesia. Mereka “mumet” mikir bagaimana mendukung Rizqi yang belum tentu memberikan kontrubusi pada Pemkot Kediri.

Bertempat di Ruang Sekartaji lantai dua Sekretariat Pemerintah Kota Kediri rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Kediri Drs HM Zaini MM bersepakat mendukung Rizqi sang “diva” asli Kota Tahu Kediri itu.

Tiga kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat tersebut, meski para pejabat enggan bicara, antara lain para pejabat “urunan” untuk diberikan kepada lima pendukung Rizqi yang setia mendampingi sang diva bertanding melawan kontestan seluruh Indonesia dan Malaysia .

Kedua, para pejabat secara bergantian datang ke Jakarta untuk memberikan dukungan langsung. Ketiga seluruh pejabat mulai dari wlikota hingga ke perangkat desa di 46 kelurahan wajib memberikan dukungan melalui SMS untuk Rizqi dan kabarnya setiap warga Kediri yang mendukung Rizqi dibiayai per orang Rp20 ribu dari Pemerintah Kota Kediri.

“ Yang jelas kita ini hanya pejabat bawahan, jadi manut saja dengan hasil rapat. Apapun dukungan ini membuat mumet kita sebab harus mensosialisasikan ke bawah. Padahal belum tentu si Rizqi ini memberikan kontribusi buat Kota Kediri, kalau merugikan jelas iya,” kata pejabat yang enggan disebutkan namannya yang juga menjadi peserta rapat pada RADAR Surabaya , Selasa (27/3).

Tidak hanya itu, Rizqi mendapat tempat yang istimewa di mata pejabat Kota Kediri, sebab selain mendapat dukungan total , Pemkot masih juga memberikan “bonus” yakni menggelar layar tancap untuk nonton bareng penampilan Rizqi di televisi saat manggung.

Ada tiga tempat yang akan digunakan untuk nonton bareng penampilan Rizqi ini. Yakni di kelurahan Banjar Mlati tempat dimana sang diva tinggal, kedua di alun alun Kota Kediri dan ketiga di Stadion Brawijaya.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Bagian Humas Kota Kediri Ir Haris Candra Purnama membenarkan kalau Pemerintah Kota Kediri mendukung Rizqi, namun hal itu dilakukan semata-mata sebagai bentuk dukungan sekaligus mempromosikan Kota Kediri ke seluruh Indonesia. (aro)

Dorrrr. Dlosor

Dorr..Dorr Pengecer Togel Dlosor Ditembus Timah Panas Polisi

KEDIRI-RADAR- Koboi berbaju polisi seakan tidak henti-hentinya membuat ulah. Setelah Briptu Hance menembak atasannya di Semarang. Giliran polisi kediri menembak seorang pengecer togel hingga mengenai pinggang danm tembus ke perutnya tanpa disertai tembakan peringatan,
Pengecer togel sial itu Syahroni warga Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang kini harus dirawat intensif di RS Bhayangkara.
Peristiwa ini bermula ketika petugas satuan Reskrim Polresta Kediri menangkap Fadil, seorang pengecer togel asal Kelurahan Lirboyo Kediri, Jumat (16/3) lalu.
Dari pengakuan Fadil, polisi mengetahui aktivitas Syahroni yang juga menjadi pengecer togel. Saat itu juga petugas mendatangi kediaman Syahroni untuk melakukan penggerebekan.
Melihat kedatangan petugas, salah seorang pelanggan Syahroni langsung kabur. Melihat gelagat aneh Syahroni yang semula duduk-duduk ikut melarikan diri ke dalam rumah.
Saat itulah, menurut Syahroni, seorang petugas yang berada dua meter di belakangnya langsung melepas tembakan ke arah pinggang hingga menembus perutnya. Syahronipun roboh bersimbah darah di hadapan keluarganya.
“Tanpa diberi tembakan peringatan, saya ditembak petugas dari jarak 2 meter. Ini sangat tidak manusiawi,” ujarnya lirih saat ditemui wartawan di RS Bayangkara Kediri, Senin (19/3).
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Kediri AKP Isbari membantah penembakan yang dilakukan anggotanya terhadap seorang pengecer togel tidak prosedural. Hal itu dilakukan untuk menghentikan upaya kabur dari tersangka.
Isbari menjelaskan, sebelum melakukan penembakan, anggotanya sudah mengeluarkan tembakan peringatan terlebih dahulu. Karena terus berupaya kabur, petugas melepas tembakan ke arah pinggang hingga menembus perut Syahroni”Anggota kami sudah berbuat sesuai prosedur. Tembakan peringatan sudah dilakukan kok,” ujarnya
Ia juga membantah saat melepas tembakan, anggotanya berada sangat dekat dengan tersangka. Sebab prosedur tembakan dilakukan untuk menghindari kaburnya tersangka.”Jadi mana mungkin kami melepas tembakan kalau jaraknya dekat, cukup dibekuk kan bisa,” bantahnya. (aro)

Pasrah Hadapi Lawan

Persik Pasrah Jamu Sanghai Shenhua

KEDIRI-RADAR Setelah beberapa kali mengalami kekalahan Persik Kediri bersikap realistis saat menjamu klub asal China, Shanghai Shenhua, di ajang Liga Champions Asia (LCA) di Stadion Manahan, Solo, Rabu (21/3) lusa.
“Kami tidak mematok target muluk-muluk karena tim yang bakal kami
hadapi nanti memiliki kualitas pemain yang berada di atas kualitas pemain kami,” kata pelatih Persik Daniel Roekito di Kediri, Senin (19/3).
Oleh sebab itu, menurut dia, timnya mampu menahan imbang Shanghai
Shenhua saja sudah bagus dengan perbedaan materi pemain seperti itu. Apalagi saat ini para pemain Persik sedang mengalami kendala mental dan fisik akibat padatnya jadwal kompetisi baik Ligina XIII maupun LCA.
Dalam empat pertandingan terakhir, Persik hanya membukukan sekali
kemenangan di kandang PSS Sleman dengan skor 2-0 pada 14 Maret lalu. Sementara kekalahan menyakitkan justru diderita tim berjuluk Macan
Putih itu di depan publiknya sendiri setelah dipaksa menyerah 0-1 dari Persita Tangerang di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (17/3).
Manajer tim Persik Iwan Budianto menegaskan, akan segera mengevaluasi para pemainnya, terutama yang dinilai tidak disiplin dalam
menjalankan instruksi pelatih.
“Secara obyektif, kami melihat hasil buruk ini karena pemain kelelahan, tapi kami tetap akan mengevaluasi para pemain untuk bisa tampil lebih bagus lagi,” ujar menantu Walikota HA Maschut itu.
Sejak kompetisi digulirkan pada 10 Februari lalu, Persik sudah memainkan sembilan kali pertandingan, termasuk satu pertandingan tandang ke kandang Urawa Red Diamonds di Saitama City, Jepang, yang berkesudahan dengan skor 3-0 untuk tim tuan rumah.
Sementara dari delapan kali pertandingan di kompetisi Ligina XIII
ini, Persik hanya membukukan empat kali kemenangan. Menurut Iwan Budianto, hasil buruk di awal musim kompetisi ini karena para pemainnya mengalami kelelahan baik fisik maupun mental lantaran setiap tiga sampai empat hari sekali harus bertanding. (aro)

Tondowongso Jadi Obyek Wisata Dadakan

Penemuan Situs Tondowongso Diserbu Wisatawan Domestik
* Mulai Terungkap Wujud Sebuah Candi

Penemuan benda cagar budaya (BCB) oleh para penggali lahan urug di Dusun Tondowongso Desa Gayam Kecamatan Gurah Kediri pada 13 Januari lalu yang diyakini peninggalan Majapahit menarik wisatawan domestik, khusunya pasca Pemkab Kediri akan membeli lahan milik warga tersebut untuk kepentingan sejarah.
Penemuan ini sekaligus menambah catatan peninggalan kerajaan Majapahit di Kediri yang dimiliki sebelumnya antara lain Candi Surowono yang merupakan tempat penyucian Raja Wengker yaitu salah seorang Raja Bawahan pada masa Pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit dan Candi Tegowangi serta Arca Totok Kerot peninggalalan Raja Kerajaan Dhaha Prabu Jayabaya.
Dari pantuan RADAR Surabaya pada Minggu (18/3) hingga Senin (19/3) yakni libur hari Raya Nyepi ratusan pengunjung dari Kediri dan sekitarnya tampak berjubel mendatangi Situs Tondowongso melalui pintu masuk yang dibuat oleh panitian lokal. Tidak ketinggalan uang Rp2000 harus diserahkan sebelum masuk dan selanjutnya pengunjung bebas masuk dan melihat keajaiban masa lalu.
“ Lumayan rame mas dibandingkan hari-hari sebelumnya, ya lumayan sampai jam 12.00 kita sudah mengumpulkan uang Rp3 juta lebih,” kata Suradi salah satu panitia lokal pada RADAR Surabaya.
Ditambahkan Suradi sejak Pemkab Kediri berencana mengambil alih lahan milik warga dengan tujuan memudahkan tim purbaka melakukan penggalian dan sekaligus penataan para pedagang para pengunjung banyak yang terheran-heran,” Sebab tim purbakala telah menemukan sudut-sudut candi dan bisa menentukan berapa luas bangunan yang telah terpendam tanah ratusan tahun, itu yang membuat warga kemudian penasaran dan ingin melihat,” tambahnya.
Menariknya dari beberapa temuan arca dan beberapa bangunan candi yang ditemukan warga sebelum tim dari balai purbakala melakukan penelitian, tempat-tempat tersebut dijaga oleh mereka yang menemukan dan seakan-akan mereka menjadi sang penemu yang menunggu belas kasihan para pengunjung sebab di setiap penemuan arca yang jumlahnya kurang lebih ada 12 arca ada penunggunya masing-masing.
Ada juga sang penjaga temuan menjual langsung kepada para pengunjung yakni temuan sumber air yang diduga tempat pemandian yang berada dalam sebuah sudut candi bagian barat. Meski sudah jelas bahwa keterangan dari Dinas KLH air tersebut banyak mengandung banyak bakteri namun tak dipedulikan oleh mereka yang sekedar mencari berkah,” Ini jelas air berkah , sebab merupakan peninggalan masa lalu,” kata Jiyo warga Plemahan Kediri usai memberi uang Rp1.000 kepada penjaga air dan langsung meminumnya dari ujung plastik air yang telah dikemasi.
Tondowongso yang dulunya sepi kini menjadi tempat lalu lalang orang-orang yang penasaran dengan temuan masa lalu. Tidak hanya itu munculnya temuan benda cagar budaya tersebut juga membuat geliat ekonomi warga sekitar, buktinya disepanjang jalan masuk penemuan situs banyak ditemui pedagang dadakan dan juga dipinggir-pinggir lokasi penemuan benda cagar budaya.
Catatan RADAR Surabaya terungkapnya situs Tondowongso ini bermula ketika beberapa buruh penggalian lahan urug di Dusun Tondowongso Desa Gayam Kecamatan Gurah Kediri pada 13 Januari lalu menemukan patung Dewa Brahma di lokasi penggalian.
Penemuan itu disusul dengan penemuan Dewi Durga pada 18 Januari tak jauh dari lokasi penemuan awal. Disusul kemudian ditemukan patung Arca Nandi atau Lembu Andini pada 19 Januari dan Lingga Yoni pada 26 Januari. Dan yang terakhir kembali ditemukan dua patung pada tanggal 12 Pebruari dan 13 Pebruari, namun kedua patung tersebut belum dikatahui nama patung tersebut.
Dan penemuan yang terakhir pada awal Maret kemarin adalah penemuan sumber air dan gapura serta tangga dari batu-bata yang menuju sumber air tersebut
Dua hari setelah penemuan sumber air dalam sebuah gapura itu tepatnya pada 3 Maret lalu ditemykan kembali enam arca yang berada di lahan milik Kiran (47) warga Adan Adan Gurah Kediri yang belum diketahui namannya kecuali satu arca yakni Arca Nandi atau biasa dikenal Lembu Andini, lima arca yang lain yang belum terdeteksi namannya tersebut salah satunya ada yang terpotong kepalannya yakni seperti seorang raja dengan mahkota di kepalannya. (Imam Mubarok)

Senjata Ditarik…

Polresta Kediri Lakukan Penarikan Senjata

KEDIRI-RADAR- Pasca penembakan yang dilakukan Briptu Hance kepada Wakapolwiltabes Semarang AKBP Lilik Purwanto beberapa waktu, Polresta Kediri langsung melakukan penarikan senjata bagi anggota yang telah habis massa berlaku ijin memegang senjata.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian di Semarang,” Kita melakukan upaya tersebut seperti perintah atasan kepada anggota kami yang memegang senjata untuk melakukan pemeriksaan ulang terkait ijin memegang senjata,” kata AKBP Adnas M Si Kapolresta Kediri pada RADAR Surabaya, Senin (19/3)
Ditambahkan Adnas beberapa bagian yang dilakukan pencacahan kembali senjata-senjata tersebut antara lain dari Intelkam, Samapta, Reskrim dan lalu lintas.
” Jumlahnya dibawah seratus pucuk senjata, disamping melakukan penarikan senjata kita juga melakukan test psykologis kepada anggota yang melakukan penyerahan senjata dan selanjutnya dari hasil test tersebut akan menentukan apakah dia bisa membawa senjata lagi atau tidak,” tambah Adnas yang akan menduduki tempat baru menjadi Kapolres Sidoarjo. (aro)

Rekaman Suap Muscab PKB Beredar

Muncul Rekaman Suap Pasca Muscab PKB Kediri
*Dewan Syuro DPW PKB Jatim Membawa ke Majelis Tahkim

KEDIRI-RADAR – Pasca pelaksanaan Musyawarah Cabang ke-2 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri yang yang digelar sejak 13-15 Maret lalu berbuntut munculnya rekaman suara berisi dugaan suap dari salah satu kandidat ketua kepada para ketua PAC.
Isi rekaman sebagaimana tersebar di kalangan pengurus PKB dan wartawan terungkap sejumlah Ketua PAC yang memiliki hak pilih dalam Muscab itu telah menerima uang suap dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri Muhaimin Hadi yang terpilih sebagai Ketua Tanfidz DPC PKB Kabupaten Kediri periode 2007-2012.
Ketua PAC PKB Kecamatan Pagu Zawawi, dalam rekaman tersebut, mengaku menerima uang sebesar Rp5 juta dari Rp20 juta yang dijanjikan Muhaimin Hadi.
“Sebelumnya saya dijemput di rumah Pagu oleh Mudhofir Ketua PAC PKB Tarokan,” ujar Zawawi saat diinterogasi para fungsionaris DPC PKB Kabupaten Kediri di rumahnya di kawasan Pagu, Jumat (16/3) sore.
Setelah itu Zawawi dibawa ke rumah Muhaimin Hadi di Gondang, Plosoklaten untuk di karantina, lalu dia dan beberapa ketua PAC masing-masing menerima “uang muka” sebesar Rp5 juta sebelum pemilihan ketua dewan tanfidz dan ketua dewan syura dilaksanakan pada, Kamis (15/3) lalu.
Muhaimin Hadi menolak dikonfirmasi mengenai dugaan adanya suap kepada para PAC yang dilakukannya. Ketika dihubungi Muhaimin sempat menjawab lalu ponselnya dimatikan ketika berbicara pada pokok permasalahan. Bahkan beberapa kali dihubungi tetap tidak diangkat demikian juga saat dihubungi melalui SMS, tidak mau menjawab.
Menanggapi adanya pengakuan dari Ketua PAC Pagu yang menerima suap dari kubu Muhaimin Hadi Ketua Tanfidz terpilih.Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim KH Abdul Aziz Masyhuri menyatakan kalau dirinya sudah menerima laporan adanya praktek suap tersebut.
“ Yang jelas permasalahan ini akan kita bawa ke Majelis Tahkim di DPW PKB Jatim untuk menghukumi bagaimana adanya suap berdasarkan bukti-bukti yang ada . Setelah kita putuskan kemudian kita bawa ke DPP untuk penentuan. Jika memang terbukti bersalah maka tidak segan-segan kita nyatakan keputusan Muscab PKB Kediri batal demi hukum,” kata KH Aziz Masyhuri pada RADAR Surabaya. (aro)

Kakel Ngronggo Bantah “Entit” Uang RSDK

Kakel Ngronggo Membantah “Entit” Dana Pendamping RSDK Rp50 Juta

KEDIRI-RADAR- Suwondo Plt Kepala Kelurahan Nronggo Kota Kediri membantah keras jika dirinya membawa lari dana pendamping Bantuan Bahan Bangunan Rumah Untuk Daerah Kumuh (B3RDK) senilai Rp50 juta untuk 50 KK di kelurahanya. Menurutnya dana tersebut telah ia distribusikan kepada tukang batu yang akan membangun rumah warga yang mendapat bantuan.
“ Siapa bilang saya membawa lari uang Rp50 juta itu kan uang rakyat mana mungkin saya berani. Perlu saya beritahukan uang tersebut telah saya distribusikan kepada para tukang batu yang akan mengerjakan pembangunan 50 rumah warga Ngronggo yang mendapatkan bantuan dari Pemprov Jatim dengan program Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK),” kata Suwondo pada RADAR Surabaya, Sabtu (17/3).
Ditambahkan Wondo, apa yang dikatakan Hasyim Nawawie Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan KB Kota Kediri adalah tidak benar,” Saya dituduh pak Hasyim membawa uang itu, padahal dia belum tahu kalau uang tersebut telah saya serahkan kepada para tukang batu,” tambah Wondo.
Menurut Sowondo mekanisme yang disepakati tim RSDK di tingkat Kelurahan Ngronggo dana pendamping dari Pemkot Kediri untuk masing-masing KK Rp1 juta tersebut adalah tidak diberikan langsung kepada si penerima bantuan dalam hal ini 50 warga miskin Kelurahan Ngronggo.
” Mengapa demikian kita kuatir jika akhirnya bantuan material tersebut nantinya tidak bisa berwujud bangunan, itu saja. Sementara soal bantuan dari Dinas Sosial Pemprov yang dianggap warga tidak senilai dengan nilai bantuan kami tidak tahu itu, sebab yang nangani langsung dari provinsi,” tambahnya.
Sementara itu dikonfirmasi ulang, Hasyim Nawawie Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan KB Kota Kediri menyatakan bahwa mekanisme pemberian dana pendamping dari Pemkot Kediri di tingkat keluarahan diserahkan sepenuhnya kepada tim tingkat kelurahan yakni bisa diserahkan langsung dan bisa diberikan kepada tukang batu yang nantinya akan mengerjakan pembangunan,” Cuman salahnya di Ngronggo warga tidak diberitahu, jadi wajar jika mereka menanyakan dana pendamping tersebut,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya 50 kepala keluarga Kelurahan Ngronggo Kota Kota Kediri mengaku kecewa dengan Pemprov Jatim khususnya Dinas Sosial karena uang Bantuan Bahan Bangunan Rumah Untuk Daerah Kumuh (B3RDK) Rp3 juta yang diwujudkan barang tidak senilai barang yang diberikan. Selain itu mereka juga kecewa karena dana pendamping dari Pemkot Kediri senilai Rp 1 juta per KK masih nyantol di kantong Suwondo Plt Kepala Kelurahan Ngronggo.(aro)