Puluhan Penumpang Kereta Api Telantar

Gagal Berangkat Puluhan Penumpang KA Kahuripan Telantar

KEDIRI-RADAR- Akibat kereta Api Kahuripan jurusan Kediri – Bandung Padalarang, Rabu sore (24/40 batall diberangkatkan, puluhan penumpang kereta api kelas ekonomi telantar di beberapa stasiun, Rabu (25/4).
“Ada sekitar 70 penumpang yang sudah telanjur beli tiket, tapi kereta gagal diberangkatkan karena ada gangguan di jalur Tasikmalaya-Bandung,” kata petugas loket Stasiun Kediri, Agus Rianto.
Pembatalan keberangkatan rangkaian kereta dengan delapan gerbong kelas ekonomi dan satu kereta makan itu terbilang mendadak karena pihak Stasiun Kediri baru diberitahu pada pukul 14.00 . “Padahal seharusnya KA Kahuripan berangkat dari Kediri menuju Bandung pukul 15.15 ,” ujarnya menambahkan.
Sementara KA Kahuripan dari arah Bandung yang seharusnya tiba di Stasiun Kediri, Rabu siang pukul 11.15 , hingga sore ini belum ada tanda-tanda kedatangannya.
Diperkirakan kereta itu masih berada dalam perjalanan memutar dari Bandung menuju Cikampek atau sudah tiba di Madiun, namun tidak melanjutkan perjalanan ke Kediri.
Akibatnya puluhan calon penumpang KA Kahuripan yang sejak lama menunggu di Stasiun Kediri, Stasiun Kertosono, Stasiun Nganjuk, dan seterusnya harus gigit jari.
Bahkan sekitar 15 penumpang asal Malang yang tiba di Stasiun Kediri dengan menggunakan KA Penataran sejak Rabu siang tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Bandung lantaran pembatalan keberangkatan KA Kahuripan itu.
“Kami sendiri memberikan alternatif kepada para calon penumpang tujuan Bandung, yakni mengembalikan tiket yang sudah telanjur dibeli atau meneruskan perjalanan dengan menggunakan KA Matarmaja sampai Cirebon,” kata Agus Rianto menjelaskan.
Namun menurut dia, kebanyakan calon penumpang memilih mengembalikan tiket seperti yang ditempuh beberapa calon penumpang asal Malang tersebut. KA Matarmaja relasi Malang-Jakarta Pasar Senen, baru berangkat dari Stasiun Kediri pukul 17.30 .
Seperti diketahui jalur Tasikmalaya-Bandung kembali lumpuh, setelah KA Pasundan jurusan Bandung Kiara Condong-Surabaya Gubeng, Selasa (24/4) sekitar pukul 10.28 anjlok di lokasi tergulingnya KA Serayu (Solo-Bandung) di Dusun Kampung Salam, Desa Sukamaju, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Roda gerbong keempat KA Pasundan keluar dari rel saat melakukan ujicoba di jalur tersebut dengan kecepatan minimum, yakni lima kilometer per jam, setelah dilakukan upaya perbaikan pasca kecelakaan yang menimpa KA Serayu, Sabtu (21/4) lalu. (aro)

Nyaru Santri Rampok Nasabah BNI Rp75 Juta

Berdandan ala Santri Perampok Berhasil Sikat Uang Nasabah BNI Rp75 Juta

KEDIRI-RADAR- Dunia santri benar-benar tercoreng oleh dua orang yang menyaru sebagai santri dan menggasak uang milik nasabah BNI 46 Kediri senilai Rp 75 juta di Jl Dhoho Kota Kediri, Rabu sore (25/4).
Korban perampokan itu adalah Ahmad Basyair (28) dan istrinya Herlina (27) , warga Perumahan Sukorejo Indah Desa Gogorante Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri
Menuruut keterangan korban kedua tersangka yang berdanda ala santri dan naik motor tua Yamaha 75 itu berhasil memperdayai dirinya yang baru saja mengambil uang tunai di bank BNI Jl Brawijaya Kediri .
“Saya dan suami mengambil uang sebesar Rp 70 juta dari BNI untuk pembayaran fuso (truk pengangkut kayu),” jelas Herlina yang berprofesi sebagai pengusaha kayu kepada RADAR Surabaya di Mapolresta Kediri, Rabu (24/4).
Ditambahkan Herlina ia dan suaminya yang baru saja pindah dari Wonosobo Jawa Tengah dan saat ini menjalin kerja sama dengan Perum Perhutani untuk bisnis kayu. Sehingga truk layak harus dimilikinya.
“ Usai mengambil uang di BNI, kami bermaksud menyelesaikan pembayaran truk angkutan kayu bersama kedua anak saya. Namun ketika tiba di pertigaan stasiun kereta api Kediri, tiba-tiba ban belakang sebelah kiri mobil kami bocor dan kami menepikan ke pinggir jalan beberapa meter dari tempat bocor kendaraan,” ujar Herlina
Setelah mobil bernopol B 1403 DH jenis sesan Toyota Twin Cam warna hitam menepi suami Herlina Basyair langsung mengganti dengan ban cadangan.”Karena kedua anak saya tidur di dalam, pintu mobil tidak kami kunci. Saya menunggui suami mengganti ban,” jelas Herlina.
Saat itulah ia mendengar teriakan sejumlah pedagang pakaian yang memberitahu jika tas yang diletakkan di jok bagian depan dibawa kabur perampok
. Tas hitam tersebut berisi uang senilai Rp 70 juta yang baru saja diambil dari bank serta Rp 5 juta milik korban yang sudah dibawa dari rumah.”Saya sempat melihat pelakunya berjumlah dua orang mengendarai sepeda motor laki-laki. Yang dibelakang mengenakan sarung dan songkok,” jelas Herlina.
Hingga kini petugas masih memburu pelaku yang diduga lebih dari dua orang. Diperkirakan komplotan ini sudah membuntuti korban saat mengambil uang di bank. (aro)

Kapolwil Kediri di Demo

Puluhan Warga Lirboyo Demo Kapolresta dan Kapolwil Kediri

KEDIRI-RADAR- Puluhan warga Desa Lirboyo Kecamatan Mojoroto Kota Kediri mendemo Kapolwil Kediri Kombes Pol Tjuk Basuki dan Kapolresta Kediri AKBP Putu Jayan Danuputra saat melakukan dengar pendapat dengan DPRD Kota Kediri terkait penembakan hingga mengakibatkan perut Sya’roni tersangka togel warga Lirboyo jebol dan harus mendapat perawatan di RS Bhayangkara Kediri.
Warga dan keluarga Sya’roni menuntut kepada Kapolwil Kediri Kombes Pol Tjuk Basuki agar menghukum Bripka Samiyono anggota Reskrim Polresta Kediri yang dianggap tiodak professional dalam menjalankan tugasnya.
“ Saya tahu dengan mata kepada sendiri saat itu Sya’roni ditembak dari jarak kurang dari dua meter di bagian lambungnya. Tembakan peringatan yang seharusnya tiga kali hanya dilakukan satu kali. Oleh karena itu atas nama warga dan keluarga kami minta kepada Kapolwil Kediri untuk menghukum kepada yang bersangkutan karena memang menyalahi prosedur,”
Aksi warga dilakukan diluar ruang komisi A dengan membentangkan berbagai tulisan yang dibawa oleh kaum manula terutama keluarga korban. Meski tidak bersuara dan hanya mengkritik lewat tulisan, namun aksi tersebut membuat perhatian tersendiri bagi para anggota dewan.
Menanggapi aksi dan tuntutan yang dilakukan warga terhadap anggota Reskrim Polresta Kediri yang dianggap tidak proefsional. Kapolwil Kediri Kombes Pol Tjuk Basuki menyatakan bahwa apa yang dilakukan anggotanya tersebut sudah sesuai prosedur.
“Sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 6/2005 apa yang kita lakukan tersebut sudah benar dan tadi sudah saya jelaskan kepada Komisi A bahwa tersangka ini berusaha melarikan setelah kita berikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Sebagai buktinya di TKP ada empat selongsong peluru yang ditemukan,” kata Tjuk Basuki pada RADAR Surabaya, Rabu (25/4).
Disoal bagaimana dengan banyak saksi yang melihat bahwa tembakan peringatan yang dilakukan petugas hanya satu kali,” Mereka kan tidak tahu tentang tembakan, sekali lagi saya tekankan bahwa tidak ada kesalahan prosedur dalam kejadian tersebut,” ungkapnya.
Ditambahkan Kapolwil yang bersangkutan saat ini sudah sembuh setelah dirawat di RS Bhayangkara Kediri dan kini kasus hukumnya terus berlanjut,” Saat ini si tersangka oleh kejaksaan dititipkan di LP Kelas II A Kediri,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Sya’roni warga Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang juga pengecer togel harus dirawat intensif di RS Bhayangkara. Peristiwa ini bermula ketika petugas satuan Reskrim Polresta Kediri menangkap Fadil, seorang pengecer togel asal Kelurahan Lirboyo Kediri, Jumat (16/3) lalu.
Dari pengakuan Fadil, polisi mengetahui aktivitas Sya’roni yang juga menjadi pengecer togel. Saat itu juga petugas mendatangi kediaman Sya’roni untuk melakukan penggerebekan.Melihat kedatangan petugas, salah seorang pelanggan Sya’roni langsung kabur. Melihat gelagat aneh Syahroni yang semula duduk-duduk ikut melarikan diri ke dalam rumah.
Saat itulah, menurut Syahroni, seorang petugas yang berada dua meter di belakangnya langsung melepas tembakan ke arah pinggang hingga menembus perutnya. Sya’ronipun roboh bersimbah darah di hadapan keluarganya. (aro)